Keberadaan anak jalanan (anjal), serta gelandangan dan pengemis (Gepeng) di Kota Palembang belakangan cenderung meningkat. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Palembang, Heri Aprian, Kamis (10/1/2019).
“Tahun ini jumlah anjal dan gepeng meningkat. Untuk itu, frekuensi patroli akan kami tingkatkan,” ujar Heri.
Dikatakan Heri, keberadaan anjal dan pengemis mulai tersebar, tidak hanya di jalur utama tetapi mulai ke daerah pinggiran. Ditambahkannya, untuk itu sesuai Peraturan Daerah (Perda) No 12/2013 tentang Anjal dan Gepeng, tim penjangkauan Dinsos memfokuskan di delapan titik diantaranya, Simpang Charitas, Bandara SMB II, Simpang Polda, Patal, Simpang Tanjung Api-api, Angkatan 66, Cinde, Masjid Agung.
“Sekarang anjal maupun gepeng menyebar ke daerah pinggiran, seperti Kambang Iwak, Simpang Parameswara dan yang mulai marak sekarang di Bandara. Ya, kita sekarang lebih mengintensifkan di daerah tersebut, karena kita malu saat banyak wisatawan ke Palembang,” bebernya.
Diakuinya, penyebaran anjal dan gepeng ini umumnya dilakukan oleh pemain lama. Bahkan, meski berkali-kali ditangkap tetap saja membandel. “Ya, orangnya itu-itu saja, atau pemain lama. Sebetulnya bukan saja anjal, kebanyakan itu pedagang asongan,” sebutnya.
Ditambahkannya, anjal dan gepeng yang ditangkap, dilakukan pembinaan dan di-assesment, jika memang tidak berhasil, pihaknya juga melakukan pendekatan persuasif kepada keluarga anjal dan gepeng tersebut, dan membuat surat pernyataan agar tidak mengulang kembali.
“Atau jika memang tidak mengindahkan, sanksi berat anjal dan gepeng kita tempatkan ke panti paling jauh yakni di Indralaya,” tuturnya pula.
Heri menambahkan, rata-rata anjal dan gepeng ini berasal dari keluarga tidak mampu dan orangtuanya mengetahui pekerjaan anaknya untuk meminta-minta. “Sebetulnya mereka masih ada orangtua, tapi ya itu tadi, mereka ini senang dengan aktivitas yang sudah menjadi kebiasaan,” jelasnya.
Untuk itu, kedepan pihaknya akan memaksimalkan patroli dengan tim penjangkauan dan tahun ini juga menambah satu unit mobil penjangkauan. Heri menyebutkan, tim penjangkauan ini beroperasi mulai pukul 08.00-23.00 WIB. “Kita berharap warga juga melaporkan jika ada anjal maupun gepeng yang masih beredar dan bisa menghubungi ke call center di 08128319144 atau ke 08128319044,” tutupnya.
(*)
Afukodipz Ipeseyod xzx.hytd.bakohumas.palembang.go.id.igk.gu http://slkjfdf.net/
Oifefune Ireraj urt.vnre.bakohumas.palembang.go.id.hav.sw http://slkjfdf.net/
Osbanipaw Icutadena oei.imat.bakohumas.palembang.go.id.umi.cw http://slkjfdf.net/
http://slkjfdf.net/ - Afeqedi Eltorapo qzj.hztt.bakohumas.palembang.go.id.bgs.sm http://slkjfdf.net/
http://slkjfdf.net/ - Agoyxuz Iherijoq teh.suln.bakohumas.palembang.go.id.yow.kz http://slkjfdf.net/
?????? ?? ???i??? 2020 ??????????? ????? ? HD ?????? link