BAKOHUMAS - Jaringan Gas (Jargas) yang merupakan program bantuan dari Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI diujicoba. Ujicoba dilakukan di Kelurahan 5 Ulu dan ditinjau langsung oleh Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas, Alimuddin Baso, ST, MAB, Kamis (21/2/2019) usai meninjau Metering Regulating Station (MRS) di Jakabaring.
"Program ini sudah kita bangun sejak 2018 lalu. Meskipun dari sisi pekerjaan ada sedikit terhambat dan penambahan waktu, alhamdulillah hari ini sudah gas in. Baik, pipa utama sampai pipa jaringan sudah tersambung sampai ke rumah tangga," ujarnya.
Alimuddin berharap, bisa rampung semuanya sampai penyaluran merata. "Tahun ini hanya sampai konversi saja, tapi tahun ini mudah-mudahan langsung mendapat bantuan kompor," katanya.
Ia menambahkan, penggunaan jargas atau gas alam ini sangat hemat jika dibandingkan dengan elpiji subsidi. "Kalau elpiji subsidi bisa hemat sampai 11%, tetapi kalau non subsidi untuk 12 kg yang dipakai setiap bulan oleh warga bisa dua tabung dan ini sangat boros. Kalau gas alam bisa hemat 200%," jelasnya.
Lebih lanjut menurut Alimuddin, Jargas ini berbeda dari gas elpiji karena jargas ini merupakan jenis metan, sehingga aada dua tertolong yakni, untuk rumah tangga bebann hemat sedangkan negara bisa mengurangi subsidi. "Yang pasti sangat aman, karena tekanannya sangat rendah bisa sampai 0,2 bar saja," sebutnya.
Sementara itu, Kabag Pembangunan Setda Kota Palembang, Zuryati menyebutkan bantuan jargas gratis ini tersebar di empat kelurahan diantaranya Seberang Ulu I titiknya di 5 Ulu lorong Tanjung sekitar 535 Sambungan Rumah (SR) dan Lorong Mufakat sebanyak 509 SR, kemudian Seberang Ulu II di 16 Ulu depan kantor Lurah 16 ulu sebanyak 1.108 SR, Plaju di kelurahan Plaju Ulu 1.156 SR dan Jakabaring tepatnya di Tuan Kentang ada 107 SR, total pembangunan jargas 2018 sebanyak 4.315 SR. "Bantuan Jargas gratis ini diperuntukkan masyarakat menengah ke bawah, tanpa dipungut biaya pemasangan, tapi untuk pemakaian bayar," jelasnya.
Pengembangan jargas ini lanjutnya, sifatnya masih uji coba sampai dua pekan ke depan. "Kita terus evaluasi kalau ada kebocoran dan teknis lainnya. Begitu juga bekas galian belum ditutup permanen karena selama satu tahun akan dimonitor dan dievaluasi. Ini menyangkut keamanan, sehingga kalau betul-betul aman barubakan dikembalikam seperti semula," imbuhnya.
Zuryati menyebutkan, tahun ini pengembangan jargas meningkat sebanyak 6.124 yang akan dikembangkam di Kecamatan Sematang Borang, Sako, Seberang Ulu I, Seberang Ulu II dan Jakabaring. Target sampai 2023 sebanyak 500 ribi SR.
"Mudah-mudahan terwujud, harapan kita agar masyarakat lebih hemat dan aman menggunakan bahan bakar gas dan hemat sampai 40 kali lipat. Untuk tahun ini Insya Allah Mei paling lambat Juni pengerjaan fisik, karena sekarang masih tahap persiapan perencanaan," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Operasional PT SP2J, Anthony Rais mengatakan, PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J) mendukung program tersebut. Pihaknya siap membantu untuk pengelolaannya. "Kalau sudah selesai masa pemeliharaan baru diserahkan ke pemkot melalui SP2J sebagai perusahaan daerah. Tahun ini kita mengusulkam bantuan mendapatkan kompor," tukasnya.
(*)
Comments ( 0 )