Warga Palembang Diminta Waspada, Januari - Februari DBD Meningkat

Saturday, 26/01/2019 SKPD 0 comments

BAKOHUMAS - Pada Januari dan Februari adalah puncak kasus Deman Berdarah Dangue (DBD), di Kota Palembang, ini berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Palembang.

Menurut, Kadinkes Kota Palembang, dr Letizia melalui Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Yudhi Setiawan, hingga saat ini jumlah kasus DBD per 23 Januari 2019 sudah mencapai 99 kasus.

"Berdasarkan data yang kita punya per 23 Januari kemarin, yakni 99 kasus. Ini data yang kita dapatkan laporan dari rumah sakit," ujarnya, Sabtu (26/1/2019).

Dikatakan Yudhi, untuk kasus yang sama di 2018 lalu, yakni ada 63 kasus DBD. Memang memasuki Januari hingga Febuari berdasarkan catatan Dinkes, semenjak 2015 silam, kasus DBD memang banyak terjadi di awal tahun.

"Ya, jika dibandingkan bulan yang sama tahun lalu. 2018 lalu total jumlah kasus DBD yakni sebanyak 642 kasus, Januari tahun ini jelas ada peningkatan" jelasnya lagi.

Ia mengatakan, pihaknya akan membentuk tim untuk mendata dan mendatangi rumah sakit secara langsung untuk mendata penderita DBD ini.

"Tapi masyarakat jangan khawatir karena semua bisa dicegah asalkan kita melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)," terang Yudhi.

Dijelaskannya, PSN adalah langkah pertama untuk mencegah DBD ini. Diantaranya yakni dengan cara membersihkan tempat penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, menyingkirkan atau mendaur ulang tempat-tempat yang berpotensi jadi sarang jentik nyamuk. 

Kata Yudhi, pihaknya juga akan terus melakukan sosialisasi kepada warga untuk memberantas nyamuk ini. "Jika anak demam selama dua hari tak turun segera bawa ke rumah sakit. Karena banyak kasus diketahui setelah berhari-hari dan ini sangat berbahaya jika tak ditangani secara langsung," bebernya.

Ditambahkannya, nyamuk Aides Agepty ini juga suka di air bersih dan tergenang. Seperti di air kamar mandi, di tempayan, tatakan dispenser, vas bunga, dan tempat penampungan air. "Fooging juga telah kita lakukan hampir di 50an titik di kota Palembang untuk membasmi nyamuk aides ini," tambahnya.

Menurutnya, fogging ini terus dilakukan selama permintaan dan rekomendasi dari rumah sakit untuk melakukan fogging. Selain itu, Dinkes juga telah memberikan larvasida ke 41 Puskesmas yang ada di kota Palembang guna mencegah bahaya DBD ini. "Larvasida ini sudah kita distribusikan ke puskesmas. Masyarakat bisa meminta secara gratis," ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Utama RSUD Bari, dr  Makiani Qolyubi mengatakan untuk di RSUD Bari kasus DBD belum terlihat peningkatannya. Katanya, per 23 januari  jumlah kasus DBD yakni sebanyak 39 kasus. Dan bulan Desember 2018 lalu hanya 35 kasus.
"Kalau peningkatan kita belum ada karena biasanya penanganan banyak di rumah sakit tipe C," tutupnya.
(*)

Comments ( 0 )
Post Comment

© 2018 BAKOHUMAS Kota Palembang